Jika ku uraikan bahasa ini akan terasa berbelit dan tak semudah yang dibayangkan. Hingga bahasa ini kian tersendat dan untaian kata tak terangkai, namun aku yakin ini adalah bahasa hati kita dan tentang rasa yang kita ikat.
Seperti yang selalu ku nantikan dan ingin ceritakan pada langitku "Saat itu, aku hanya menunggu Cinta yang datang dengan ketulusan dalam ikatan suci yang tertulis dilangit-NYA". Sebelumnya aku tak pernah mempercayai adanya Cinta, bahkan tak sedikitpun. Ketika aku mulai mempercayai adanya Cinta, ternyata rasanya tak semanis yang kubayangkan hingga aku semakin tak mempercayai akan artinya cinta. Klise memang, namun beginilah adanya dan diri hanya fokus pada suatu tujuan tuk tetap berpijak dan terus melangkah meraih daftar impian yang telah ku lukiskan. Dan disuatu ketika, dibawah kolong langit dalam kesendirian, kulayangkan terus pandangan ini dan betapa inginnya aku berbagi impian, cerita, cita dan cinta.
Sejujurnya ku katakan aku tak mengerti bahkan tak paham akan makna cinta yang sesungguhnya..
Ketika perlahan aku mulai menyadari cinta mungkin adalah bagian dari persahabatan,
Cinta bisa menjadi sahabat, rekan atau sesaat bisa menjadi tempat kita beradu argumen..
Dan aku mulai menyadari cinta bukanlah sesuatu yang tiba-tiba datang,
Ia muncul perlahan dan membuat kita menyadari betapa tidak lengkapnya diri kita tanpa cinta..
Cinta, oh cinta... ya cinta, setiap orang punya versinya masing-masing..
Saat itu, aku baru menyadari tenyata cinta memang begitu dekat
Cinta sejati yang benar-benar cinta itu adalah kamu, suamiku :)
Dan betapa hati sangat meyakini bahwa kamulah satu-satunya cinta, jodoh dunia akhirat
Semoga Allah senantiasa menjaga kita dan selalu menyatukan hati kita..
"Dan ketika cinta itu benar menjelma hadir dalam ikatan suci pernikahan. Itulah cinta yang sesungguhnya, cinta yang menjelma dalam ikrar suci dalam ikatan cinta di dunia dan akhirat. Cinta dalam keagungan Sang Maha Cinta, yang tertulis di guratan Langit-NYA. Saat itu, aku tlah berjanji pada diri sendiri aku akan selalu menjaga cinta ini dan menjadi yang terbaik (walau ku tau aku bukan yang terbaik dan penuh kekurangan)."
Dalam lirih aku tak kuasa menumpahkan air mata ini. Titik airmata ini hanyalah bagian dari kumpulan antara rasa bahagia dan kesedihan. Bahagia karena ini adalah Takdir Terbaik Allah dengan jodoh terbaik dari langitNya. Sedih karena menyadari betapa banyaknya kekurangan diri ini yang hingga detik ini juga belum bisa memberikan yang terbaik bagi keluarga saya (masih ada janji yang belum ditunaikan untuk kedua orang tua saya tercinta), dan bertambahnya tanggung jawab sebagai istri yang harus terus dan senantiasa belajar agar mampu memberikan yang lebih baik bahkan terbaik bagi suaminya (InsyaAllah). Semoga Semuanya akan semakin baik, semakin berkah dan semoga Allah selalu menjaga kita :)
"Ya Rabb, berikanlah kemudahan, keberkahan, kelapangan, di setiap ikhtiar yang kami lakukan. Jadikan setiap ikhtiar kami, membuat kami semakin bersyukur dan menjadi lebih baik di hadapanMu.."
From this moment,
1 Agustus 2014
*Teruntuk orang yang sangat spesial dihatiku,
Terima kasih untuk semuanya..